Imunisai Difteri Tetanus
Sebelum saya menjelaskan tentang Imunisai Difteri Tetanus, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang imunisai yang mampu mencegah terjadi infeksi penyakit difteri pada balita, anak, remaja, orang dewasa, dan orang tua.
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) seperti TBC, Difteri, Pertusis, Campak, Tetanus, Polio, dan Hepatitis B merupakan salah satu penyebab kematian anak di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5% pada balita di Indonesia adalah akibat PD3I.
Vaksin Difteri Tetanus (DT, D besar T, kecil) dan Vaksin Tetanus difteri (Td, T besar, d kecil) adalah dua jenis vaksin yang berbeda. Bunda diharapkan dapat berhatihati saat akan membawa balita imunisasi vaksin DT atau vaksin Td ke puskesmas/rumah sakit atau dokter anak. Bunda harus mampu memperhatikan perbedaan diantara kedua vaksin tersebut, karena jika tidak bisa membedakan dapat berbahaya bagi balita atau anak. Supaya bunda tidak bingung membedakan kedua vaksin tersebut, mungkin informasi di bawah ini bisa membantu.
Komposisi Dosis
Kandungan dalam Vaksin Difteri Tetanus (DT) memiliki toksoid Difteri yang lebih tinggi yaitu 20 Lf dan kandungan toxoid tetanus murni 7,5 Lf. Sedangkan Vaksin Td memiliki kandungan toksoid difteri dengan dosis lebih rendah sepersepuluh dari vaksin DT yaitu difteri 2 Lf, sedangkan kandungan toksoid tetanus berjumlah sama 7,5 lf, dengan ukuran tiap dosisnya sama 0,5 ml.
Pengguna
Jika Vaksin DT ditujukan untuk bayi usia 2, 4, 5, dan 1518 bulan sedangkan vaksin Td diberikan sebagai imunisasi ulangan (booster) kepada anakanak usia 7 tahun ke atas. Kenapa vaksin Td harus diberikan ulangan? karena berdasarkan dari penelitian membuktikan adanya penurunan kekebalan sesudah kurun waktu tertentu, sehingga perlu penguatan pada usia anak. Dengan adanya hal tersebut, pemerintah pada bulan SeptemberNovember setiap tahunnya mengadakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di berbagai sekolah dasar untuk anak yang duduk di kelas 13.
Manfaat
Vaksin ini memiliki manfaat untuk memberikan proteksi terhadap penyakit Difteri dan Tetanus. Penyakit Difteri yang biasanya menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Gejala penyakit difteri biasanya ditandai dengan sakit tekak dan demam secara tibatiba disertai tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan. Sedangkan penyakit tetanus merupakan salah satu infeksi yang berbahaya karena mempengaruhi sistem urat saraf dan otot.
Dengan memberikan vaksin DT dan Td merupakan salah satu upaya preventif untuk pencegahan dan menciptakan kekebalan secara terus menerus untuk penyakit tersebut, sehingga diharapkan dengan pemberian vaksin ini dapat memberikan perlindungan sampai dewasa. Jadi, jika Bunda memberikan vaksin ini merupakan salah satu upaya preventif yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit di lingkungan masyarakat. Semoga dengan informasi ini, mudahmudahan Bunda dapat lebih memahami perbedaan antara Vaksin DT dan Vaksin Td.